Sangka ku kau ini hewan yang suka berinteraksi dengan buku
yang tidak bincang obrol dengan lawan
Nyatanya tidak, kau sulit ditebak
Memang kepribadianmu unik
Aku harap kau suka denganku
Suka menghabiskan waktu dengan terompet berjalan
Karena memang kau pendiam
Tapi tidak sampai jadi batu
Siang itu kau mulai perang
Aku melawan tapi sulit dipungkiri kalau persiapanmu lebih matang
Sejak itu, aku membawa pedang mata dua
Sayangnya kau tak berani lagi
Apa giliranku sekarang untuk membuktikan kejantananku?
Aku anggap kau sedang menguji aku, Ria
Semoga kabar ini tidak ditelan burung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar