Kala itu, kami masih cari pokok
Kala itu kami masih bermimpi
Eh, sudah kau sediakan
Berjuta lahan kosong
Memang tidak gosong
Tapi kami hanya bengong
Lantunan nada kau keluarkan
Kami sih hanya mendengarkan..
Sambil menertawakan,
Tidak maksud jahat
Hanya lelucon semata, kala itu..
Kalau sudah berdebat
Pala kami bisa mumat
Satu titik pun penting
Sampai kami ontang-anting
Suaramu melengking
Kami lari pontang panting
Satu katamu menggelitik
Satu kalimatmu mengguncang
Kau buat aku barang antik
Kau buat suasana tegang
Bermula satu instrumen
Mendobrak tembok fundamen
Ia menjajal seluruh pesaing
Detakan jantung ikut mengiring
Tak dapat kusuratkan
Bait penuh canda, tawa, duka
Kan selalu tertanam
Bak benih di tanah subur
Tidak ada komentar:
Posting Komentar